Sabtu, 29 Oktober 2016

Analisis Bisnis Kurumie

Berawal Dari Hobi, Kerajinan Kurumie Jadi Bisnis



Liputan6.com, Jakarta - Rohana menjadikan kerajinan Kurumie sebagai peluang usaha seiring dengan tren dan kenaikan popularitas budaya Jepang di Indonesia.




Analisis 





Kekuatan

kerajinan ini hasil akhirnya membentuk gambar 3 dimensi sehingga terkesan hidup. jika di mall kurumie dijual dengan harga yang sangat mahal. Rohana terinspirasi untuk membuat kurumie dengan harga jual yang kompetitif sehingga semua kalangan masyarakat bisa membelinya.

Kurumie yang dibuat sedikit dimodifikasi pakai batik, kertas, kain sehingga menjadi perpaduan budaya jepang dan indonesia.

Pemasaran

Hasil karya Kurumie Rohana ketika itu hanya dijadikan sebagai hadiah jika ada perayaan ulang tahun atau ketika kenaikan kelas sang anak, dirinya memberikan kepada guru sebagai cendera mata.

Akhirnya Rohana menitip ke teman yang punya toko, mengajari ibu-ibu pengajian dan PKK di Sunter, Jakarta Utara. Kemudian pergi ke koperasi Jakarta Utara dan disana dibina dan sering diajak pameran.

kerajinan karumie yang dibuat dalam bentuk pajangan dinding, dan tempelan lemari es dengan ukuran yang lebih kecil.

Untuk harga yang ditawarkan, mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta, tergantung besar kecil ukuran dan tingkat kesulitan yang dibuat. 

kebanyakan pembeli produk ini merupakan orang Indonesia dan 80% produk yang disukai pembeli yaitu motif bertemakan Jepang. Jika pembeli dari kalangan pemerintahan suka model seperti ondel-ondel yang merupakan budaya indonesia.

penjualan perorangan per bulannya rata-rata bisa 20 item. Biasanya perusahaan suka pesanan bentuk yang diinginkan misalnya Astra minta logonya. Atau seperti perusahaan agensi asuransi Jepang untuk karyawannya minta motif gunung Jepang.

Untuk mendapatkan kertas washi, Rohana biasanya memesan kepada seorang temannya yang tinggal di Jepang. 

Kelemahan

Terkadang pembeli memesan model produk secara mendadak. Sedangkan dalam proses pembuatan kerajinan ini, untuk model produk yang baru sesuai keinginan pembeli harus melalui proses pembuatan pola baru dan hal tersebut membutuhkan proses lebih lama.

Kesempatan


Rohana menyebutkan, selain mengikuti pameran didalam negeri, dia juga pernah diundang oleh kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian untuk pemeran ke Rusia, juga oleh Kementerian Periwisata dan Ekonomi Kreatif ke China.
Sejauh ini, pameran menjadi ajang promosi yang cukup ampuh untuk memperkenalkan produk-produk hasil karyanya, selain melalui internet. Ke depannya, kerajinan ini bisa banyak dikenal orang dan bisa berkembang di Indonesia.
Ancaman

Diketahui rohana mengari ibu pengajian dan pkk di jakarta utara. Hal ini bisa membuat orang di sekitar bisa membuat Kurumie sehingga tidak perlu membeli lagi. Bisaa juga orang membuat kurumie yang lebih bagus dari rohana dan menjualnya sehingga menjadi pesaing yang bisa merebut pangsa pasar Bu Rohana.

Oleh karena itu, Rohana harus membuat Kurumie yang berinovasi dan tidak dapat ditiru oleh orang lain yang hanya bisa dibuat oleh dirinya sendiri.

Kesimpulan

Menurut saya bisnis ini cukup menjanjikan karena dihasilkan dari kreativitas yang mempunyai nilai serta kerajinan. Apalagi Kebudayaan negeri sakura sedang ngetren di indonesia saat ini.

Kurumie buatan rohana terbuat dari kertas washi dan batik. Jika bisa diinovasi dari bahan daur ulang akan lebih baik yang akan menambah nilai dan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Dalam menutupi kekurangan Rohana bisa menambah personel dalam membuat pesanan pelangaan yang mendadak atau mengharuskan pelanggan memesan jauh-jauh hari.

Dalam memanfaatkan kesempatan yang ada, Rohana bisa mengiklankan hasil karya ke media sosial dan media lainya dan membuat kurume yang hanya bisa dibuat oleh dirinya sendiri dari pengalaman pameran yang telah di ikutinya.

Hasil karya Rohana






Daftar Pustaka

Budiyanto, septian 2014, berawal dari hobi kerajinan kurumie jadi bisnis. http://m.liputan6.com/video/bisnis/berawal-dari-hobi-kerjainan-kurumie-jadi-bisnis-2034294. diakses : 8 april 2014

Liputan 6
https://m.youtube.com/watch?v=A33ZWFUV3vw diakes : 9 nov 2014