Sabtu, 27 Oktober 2018

Review Film

Poster



Cast:
Kevin Costner, Maria Bello, Morgan Saylor, Carlos Pratts, Elsie Fisher, Johnny Ortiz, Hector Duran, Sergio Avelar, Michael Aguero, Rafael Martinez, Ramiro Rodriguez, Diana-Maria Riva, Vanessa Martinez, Martha Higareda, Valente Rodriguez, Chris Ellis, Eloy Casados, Natalia Cordova-Buckley
Produksi:
Walt Disney Pictures
Tanggal Rilis:
20 Februari 2015
Durasi:
129 Menit
Negara:
Amerika Serikat
Bahasa:
Inggris



Trailer Film McFarland



Pada kesempatan kali ini, saya akan me-review sebuah film yang penuh mempunyai makna yang terkandung di dalamnya, film ini berasal dari kisah nyata pada sekelompok orang yang mengikuti lomba lari tapi tidak pede dengan kondisi team nya.

Sinopsis:
Terinspirasi dari kisah nyata pada tahun 1987, "McFarland, USA" bercerita tentang para pelari pemula dari McFarland, sebuah kota yang memiliki perekonomian kuat dari sektor pertanian di Central Valley, California. Mereka memberikan segalanya untuk bisa membentuk sebuah tim lari lintas-negara di bawah arahan pelatih Jim White (Kevin Costner), seorang pendatang baru di sekolah menengah yang didominasi orang-orang Latin. Pelatih White dan siswa McFarland banyak belajar satu sama lain dan ketika White menyadari ada yang istimewa dari kemampuan berlari mereka, semuanya mulai berubah.

Selain bakat mereka, komitmen kuat satu sama lain dan etos kerja yang luar biasa juga menjadi kekuatan hubungan kekeluargaan yang terjalin. Dengan semangat dan tekad, para pelari nantinya bisa berpeluang untuk menang yang tidak hanya dalam kejuaraan tim lintas-negara, tetapi juga bisa menorehkan sejarah. Beserta itu, Pelatih White menyadari bahwa keluarganya menemukan tempat yang bisa dijadikan rumah sesungguhnya, serta Ia dan timnya bisa meraih impian Amerika sesungguhnya.

Permasalahan:
McFarland adalah sebuah kota kecil yang terletak di California, Jim White (Kevin Costner) dan keluarga datang ke kota ini setelah Jim dipecat sebagai pelatih football. Saat mereka tiba, segalanya terasa sunyi dan asing. Tidak mudah untuk berkomunikasi dan mengakrabkan diri dengan penduduk sekitar. Jim saat itu diterima sebagai guru olahraga di SMA McFarland, selama mengajar Jim sering memperhatikan beberapa siswa.

Jim kemudian menemui kepala sekolah untuk mengijinkannya membentuk tim untuk mengikuti lomba lari lintas alam untuk memperebutkan gelar juara se-California, kemudian Jim merekrut enam orang. Berbagai kendala dihadapi Jim mulai dari minimnya fasilitas, konflik dengan orang tua Diaz bersaudara, masalah keluarga Valles, waktu keluarga yang berkurang karena latihan, rasa minder anak asuhnya terhadap tim lain. itu semua merupakan permasalahan yang harus dihadapi oleh Jim.

Solusi:
Pada film ini terdapat banyak perselisihan diantara guru dan orang tua murid dimana sebagai orang tua mereka juga berhak untuk menolak keinginan pelatih, di sisi lain Jim ingin melihat kemampuan yang lebih dari anak asuhannya ketika ia mengajar dan melihat potensi diri muridnya tersebut. menurut saya terjadinya konflik komunikasi antara pihak keluarga dengan Jim cukup wajar sehingga solusi yang tepat untuk mengatasi hal ini yakni melakukan pendekatan internal terhadap keluarga murid tentang pentingnya memunculkan potensi diri/bakat dari murid didikanya sehingga dapat meraih impian masing-masing. adapun motivasi diberikan oleh pelatih sehingga memunculkan tekad anak didikannya untuk berhasil meraih prestasi yang membanggakan.

Hal ini sejalan dengan akhir cerita dimana pada akhirnya, tekad dan keberanian mereka untuk mewujudkan mimpi demi sekolah dan McFarland membuat mereka semakin dekat untuk meraih kesuksesan. Film olahraga ini sangat menginspirasi dengan menggambarkan kehidupan tokoh asli, hanya saja ada beberapa tokoh yang kurang digali kehidupannya dalam film ini.

Sumber Referensi:
WowKeren.com
curatan-hati-bebek.blogspot.com




Jumat, 13 Januari 2017

Percetakan dan Fotocopy


Analisis Jasa Percetakan Dan Fotocopy

Daftar Isi :

Bab I ....................Pendahuluan
1.1 ...........Latar Belakang
1.2 ...........Manfaat
1.3 ...........Tujuan
Bab II ...................Isi
2.1 ...........Analisis Swot
2.2 ...........Pengembangan
Bab III ..................Penutup
3.1 ..........Kesimpulan
3.2 ..........Saran

Bab I
1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat pelaku usaha di bidang jasa mulai bergerak ke arah teknologi seperti saat ini kebutuhan masyarakat untuk menyalin, menggandakan, jilid, dan lain - lain adalah kebutuhan utama bagi yang sedang bekerja di kantor atau membuat proporsal untuk di presentasikan hal ini tidak terlepas dengan adanya mesin fotocopy saat ini baik di kantor dan tempat lainnya banyak pelaku usaha yang membuka usaha ini dengan melayani percetakan dan fotocopy

1.2 Manfaat

Banyak sekali manfaat dengan adanya jasa ini seperti meringankan pekerjaan karyawan di kantor, mempersingkat tugas kuliah mahasiswa, memperingkas pekerjaan dosen, dan masyarakat sekitar dalam memperbanyak dokumen atau berkas

1.3 Tujuan

A. menerapkan konsep wirausaha dalam melakukan        usaha bisnis fotocopy
B. terciptanya usaha yang mendatangkan keuntungan      bagi mahasiswa, masyarakat
C. Mendapatkan Laba

Bab II

2.1 Analisis SWOT

Bisnis fotocopy sekarang ini jika kita melihat pangsa pasar yang setiap harinya sangat membutuhkan mesin fotocopy atau jasa fotocopy. Dalam bisnis ini sudah layak dilakukan sebab sistem internal yang dimiliki seperti: lokasi, modal, SDM, dan sarana dan prasarana sudah bisa tercukupi secara efektif dan efisien. Jika melihat sisi eksternal bisnis ini juga layak dilakukan karena pangsa pasar yang jelas dan lokasi yang strategis. Penentuan ketentuan yang diperoleh untuk mencapai BEP antara total pengeluaran dan total pendapatan sangat cepat dicapai. Untuk pengambilan keputusan mengenai kelayakan bisnis perlu mengambil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan threats), adapun analisisnya adalah sebagai berikut:

1.    Strength (Kekuatan)
a. Sumber daya manusia yang unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
b. Memiliki modal yang cukup.
c.   Kemampuan dalam tataran konsep dan praktek.
d.  Hasil fotocopy yang bagus karena mesin baru.
e. Kemampuan melakukan pengembangan usaha karena dari unit usaha ini akan mampu menyediakan kebutuhan dan keinginan yang lain.
f. Memiliki relasi bisnis fotocopy yang banyak.

2.    Weakness (Kelemahan)
a. Pengelola masih berstatus mahasiswa, memungkinkan fungsi kontrol yang kurang baik.
b.    Jam kerja harus menyesuaikan dengan waktu perkuliahan.
c.  Sulitnya koordinasi antara pemilik usaha dengan pengelola usaha.

3.    Opportunity (Peluang)
a.  Kecenderungan mahasiswa memfotocopy materi kuliah daripada membeli buku.
b. Dekat dengan pangsa pasar dan aktivitas administrasi.
c. Mampu mengerjakan pekerjaan dalam partai besar karena pengelola memiliki akses yang banyak.

4.    Threats (Tantangan)
a. Mengalami kesulitan dalam perkembangan usaha, karena usaha baru berada pada fase perintis.
b. Tingginya biaya operasional ketika usaha baru mulai berdiri.
c.  Belum memahami karakter konsumen.

2.2 Pengembangan

Usaha ini sangat cocok berada di lingkungan sekolah, perkuliahan / kampus, serta di kantor, kenapa ?? karena mahasiswa dan karyawan pasti tidak terlepas dari berkas yang ingin digandakan, menyalin/fotokopi, serta keperluan jilid apalagi jika mahasiswa yang sedang menyiapkan materi untuk skripsi / sidang pastinya usaha jasa ini sangat dibutuhkan 

Bab III

3.1 Kesimpulan

Era sekarang teknologi semakin berkembang pesat terutama usaha percetakan dan fotocopy, usaha ini sangat menjanjikan bagi siapapun yang ingin memulai karena setiap masyarakat pasti membutuhkan jasa ini dan peluang serta dapat meminimalisasi biaya.

3.2 Saran

Dalam menjalankan usaha yang tepat adalah penentuan strategi yang cermat, pangsa pasar dan pemilihan lokasi yang tepat seperti lingkungan sekolah, kampus, dan kantor. yang perlu diperhatikan adalah bagaimana usaha ini dapat stabil seiring perkembangan zaman dan menjaga kualitas percetakan serta pemilihan biaya yang terjangkau.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Analisis Bisnis Kurumie

Berawal Dari Hobi, Kerajinan Kurumie Jadi Bisnis



Liputan6.com, Jakarta - Rohana menjadikan kerajinan Kurumie sebagai peluang usaha seiring dengan tren dan kenaikan popularitas budaya Jepang di Indonesia.




Analisis 





Kekuatan

kerajinan ini hasil akhirnya membentuk gambar 3 dimensi sehingga terkesan hidup. jika di mall kurumie dijual dengan harga yang sangat mahal. Rohana terinspirasi untuk membuat kurumie dengan harga jual yang kompetitif sehingga semua kalangan masyarakat bisa membelinya.

Kurumie yang dibuat sedikit dimodifikasi pakai batik, kertas, kain sehingga menjadi perpaduan budaya jepang dan indonesia.

Pemasaran

Hasil karya Kurumie Rohana ketika itu hanya dijadikan sebagai hadiah jika ada perayaan ulang tahun atau ketika kenaikan kelas sang anak, dirinya memberikan kepada guru sebagai cendera mata.

Akhirnya Rohana menitip ke teman yang punya toko, mengajari ibu-ibu pengajian dan PKK di Sunter, Jakarta Utara. Kemudian pergi ke koperasi Jakarta Utara dan disana dibina dan sering diajak pameran.

kerajinan karumie yang dibuat dalam bentuk pajangan dinding, dan tempelan lemari es dengan ukuran yang lebih kecil.

Untuk harga yang ditawarkan, mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1 juta, tergantung besar kecil ukuran dan tingkat kesulitan yang dibuat. 

kebanyakan pembeli produk ini merupakan orang Indonesia dan 80% produk yang disukai pembeli yaitu motif bertemakan Jepang. Jika pembeli dari kalangan pemerintahan suka model seperti ondel-ondel yang merupakan budaya indonesia.

penjualan perorangan per bulannya rata-rata bisa 20 item. Biasanya perusahaan suka pesanan bentuk yang diinginkan misalnya Astra minta logonya. Atau seperti perusahaan agensi asuransi Jepang untuk karyawannya minta motif gunung Jepang.

Untuk mendapatkan kertas washi, Rohana biasanya memesan kepada seorang temannya yang tinggal di Jepang. 

Kelemahan

Terkadang pembeli memesan model produk secara mendadak. Sedangkan dalam proses pembuatan kerajinan ini, untuk model produk yang baru sesuai keinginan pembeli harus melalui proses pembuatan pola baru dan hal tersebut membutuhkan proses lebih lama.

Kesempatan


Rohana menyebutkan, selain mengikuti pameran didalam negeri, dia juga pernah diundang oleh kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian untuk pemeran ke Rusia, juga oleh Kementerian Periwisata dan Ekonomi Kreatif ke China.
Sejauh ini, pameran menjadi ajang promosi yang cukup ampuh untuk memperkenalkan produk-produk hasil karyanya, selain melalui internet. Ke depannya, kerajinan ini bisa banyak dikenal orang dan bisa berkembang di Indonesia.
Ancaman

Diketahui rohana mengari ibu pengajian dan pkk di jakarta utara. Hal ini bisa membuat orang di sekitar bisa membuat Kurumie sehingga tidak perlu membeli lagi. Bisaa juga orang membuat kurumie yang lebih bagus dari rohana dan menjualnya sehingga menjadi pesaing yang bisa merebut pangsa pasar Bu Rohana.

Oleh karena itu, Rohana harus membuat Kurumie yang berinovasi dan tidak dapat ditiru oleh orang lain yang hanya bisa dibuat oleh dirinya sendiri.

Kesimpulan

Menurut saya bisnis ini cukup menjanjikan karena dihasilkan dari kreativitas yang mempunyai nilai serta kerajinan. Apalagi Kebudayaan negeri sakura sedang ngetren di indonesia saat ini.

Kurumie buatan rohana terbuat dari kertas washi dan batik. Jika bisa diinovasi dari bahan daur ulang akan lebih baik yang akan menambah nilai dan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Dalam menutupi kekurangan Rohana bisa menambah personel dalam membuat pesanan pelangaan yang mendadak atau mengharuskan pelanggan memesan jauh-jauh hari.

Dalam memanfaatkan kesempatan yang ada, Rohana bisa mengiklankan hasil karya ke media sosial dan media lainya dan membuat kurume yang hanya bisa dibuat oleh dirinya sendiri dari pengalaman pameran yang telah di ikutinya.

Hasil karya Rohana






Daftar Pustaka

Budiyanto, septian 2014, berawal dari hobi kerajinan kurumie jadi bisnis. http://m.liputan6.com/video/bisnis/berawal-dari-hobi-kerjainan-kurumie-jadi-bisnis-2034294. diakses : 8 april 2014

Liputan 6
https://m.youtube.com/watch?v=A33ZWFUV3vw diakes : 9 nov 2014